TEKNOLOGI
MASA DEPAN
Arti kata Teknologi sebenarnya
adalah sebuah sarana untuk menyediakan barang atau gadget yang diperlukan bagi
kelangsungan hidup manusia. Sekarang ini sudah banyak teknologi
yang berkembang di dunia, dan pastinya anda sudah menikmati itu semua. Saat ini
kehidupan manusia sudah sangat tergantung dengan yang namanya teknologi mulai
dari hal yang sederhana sampai hal yang kompleks sekalipun sekarang telah
bergantung dengan teknologi.
Coba kita bandingakan perkembangan
teknologi dari masa ke masa, coba kita tengok bagaimana teknologi jaman dahulu,
semua serba manual manusia pun bekerja lebih lambat, kita ambil contoh
komunikasi. Untuk berkomunikasi jarak jauh, mereka harus menulis surat
dan mengirimkannya yang prosesnya juga cukup lama untuk sampai ke orang yang dituju.
Sekarang bandingkan dengan teknologi jaman sekarang yang sudah lebih canggih,
kita tidak perlu susah-susah menulis, sekarang sudah ada komputer dan printer
yang bisa digunakan untuk mencetak bahkan hasilnya akan lebih bagus
dibandingkan dengan tulisan tangan, untuk berkomunikasi manusia tidak perlu
ribet mengirimkannya melalui pos yang akan memakan waktu cukup lama, sudah
banyak alat yang akan mendukung manusia dalam hal komunikasi. Handphone dan
internet kini sudah mendunia dan sudah umum digunakan oleh manusia di bumi
bahkan sekarang ini banyak produsen alat komunikasi yang sedang berlomba-lomba
untuk menciptakan alat yang lebih canggih.
Dari semua itu bisa kita simpulkan
bahwa untuk teknologi untuk beberapa tahun kedepan dimungkinkan akan lebih canggih
dari saat ini. Teknologi berkembang sangat cepat di dunia, berbagai teknologi
telah diciptakan. Namun tahukah anda bahwa masih banyak lagi
teknologi-teknologi yang ada di pikiran manusia dan bisa dibilang sebagai
khayalan bahkan mustahil untuk di ciptakan. Dalam buku berjudul The Extreme
Future: the Top Trends that Will Reshape the World in the Next 5, 10, and 20
Years, yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1997, seorang futurist bernama
James Canton memaparkan beberapa tren yang akan mengubah wajah dunia masa
depan.
James Canton adalah seorang entrepreneur, sekaligus CEO dan Chairman Institute for Global Future, sebuah lembaga think tank yang bermarkas di San Fransisco, AS.
Di buku tersebut, selain meramalkan soal transformasi ekonomi secara global dan krisis energi yang akan memuncak, Canton juga menggambarkan peran penting ilmu pengetahuan dan teknologi dalam merevolusi dunia. Dia juga mengangkat istilah “innovation economy” atau ekonomi yang berbasis inovasi.
Innovation economy berbicara tentang bagaimana manusia harus mampu berpikir ke depan, menciptakan ide, lalu memanfaatkan teknologi untuk mewujudkan ide tersebut menjadi inovasi yang bisa dikembangkan secara ekonomi dan global. Contohnya seperti penemuan bola lampu oleh Thomas Alva Edison.
Canton juga meramalkan soal inovasi-inovasi berbasis sains dan teknologi. Beberapa contohnya sudah bisa kita lihat saat ini, seperti komputer yang ukurannya semakin mungil, robot-robot yang bisa menggantikan fungsi manusia dan mendampingi manusia dalam bekerja, serta beragam teknologi “ajaib” di dunia medis. Menurutnya, kloning organ tubuh tidak akan menjadi hal yang aneh di masa depan.
Selain ramalan positif tentang inovasi teknologi, Canton juga memaparkan ramalan yang mengerikan tentang masa depan, termasuk kejahatan-kejahatan yang memanfaatkan teknologi. Contohnya, bioterorisme dan terorisme cyber.
Nah, rupanya bukan Canton saja yang ingin membuat prediksi tentang dunia masa depan. Dua pejabat Google, Eric Schmidt dan Jared Cohen, pun melakukan riset untuk memprediksi masa depan dunia.
“The New Digital Age”
Bulan Januari 2013, media banyak memberitakan soal kunjungan Chairman Google, Eric Schmidt, ke Korea Utara. Dalam perjalanan itu, Schmidt ditemani oleh Jared Cohen, salah seorang direktur di Google. Kunjungan itu menuai banyak pertanyaan dari publik, serta kritik dari Pemerintah AS. Terlebih lagi, sebulan sebelumnya, yakni pada Desember 2012, baru terjadi insiden peluncuran roket yang dilakukan oleh pemerintah Korea Utara.
Kunjungan Schmidt dan Cohen ke negara yang menjadi saudara sekaligus musuh dari Korea Selatan itu terbilang menarik, terutama karena selama ini Korea Utara dikenal sebagai salah satu negara yang sangat membatasi penggunaan internet. Apakah kunjungan itu merupakan bagian dari misi Google untuk membawa internet ke dunia?
Ternyata, kunjungan tersebut merupakan salah satu dari sekian banyak kunjungan yang dilakukan oleh Schmidt dan Cohen untuk melakukan riset demi menyusun buku mereka yang berjudul “The New Digital Age: Reshaping the Future of People, Nations and Business”. Inti dari buku yang diterbitkan pada 23 April 2013 lalu itu, adalah tentang bagaimana teknologi dan internet bisa mengubah dunia.
Untuk menyusun buku itu, selain mengunjungi Pyongyang, ibukota Korea Utara, Schmidt dan Cohen juga mengunjungi negara-negara lain di kawasan Timur Tengah, Afrika, Eropa, dan Asia. Dalam kunjungan-kunjungan itu, mereka bertemu dengan para pemimpin negara, entrepreneur, serta para aktivis untuk melihat dan mendengar langsung tentang tantangan-tantangan teknologi yang dihadapi di setiap negara.
Eric Schmidt dan Jared Cohen adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan dan segudang pengalaman di dunia internet dan teknologi. Schmidt dikenal sebagai salah seorang pemimpin hebat di Silicon Valley. Mantan CEO Google ini memiliki andil besar dalam membesarkan perusahaan yang didirikan oleh Sergey Brin dan Larry Page, hingga mendunia seperti saat ini.
Sementara Jared Cohen adalah direktur Google Ideas, unit think tank di Google yang meneliti dampak-dampak teknologi. Cohen yang merupakan mantan penasihat dua orang Menteri Luar Negeri AS, yakni Condoleezza Rice dan Hillary Clinton, mempunyai peran penting dalam membantu pemerintah AS membentuk cara berpikir mereka mengenai teknologi.
Dalam buku tersebut, kedua “global thinker” itu berkolaborasi memaparkan visi-visi mereka tentang masa depan. Dalam satu kalimat, dunia masa depan menurut mereka adalah sebuah dunia di mana orang-orang saling terhubung—dunia yang penuh dengan tantangan dan membuka banyak kesempatan bagi setiap orang.
Schmidt dan Cohen menggabungkan pengetahuan dan pengalaman mereka untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pelik tentang masa depan.
Contohnya, kekuatan siapakah yang lebih besar di masa mendatang—sebuah negara atau warganya? Akankah teknologi mempermudah atau mempersulit teroris dalam melakukan aksinya? Ketika orang-orang telah terhubung melalui internet, perubahan apakah yang akan terjadi dalam perang, diplomasi, dan revolusi di masa depan? Lalu, bagaimana teknologi dapat membantu membangun masyarakat?
James Canton adalah seorang entrepreneur, sekaligus CEO dan Chairman Institute for Global Future, sebuah lembaga think tank yang bermarkas di San Fransisco, AS.
Di buku tersebut, selain meramalkan soal transformasi ekonomi secara global dan krisis energi yang akan memuncak, Canton juga menggambarkan peran penting ilmu pengetahuan dan teknologi dalam merevolusi dunia. Dia juga mengangkat istilah “innovation economy” atau ekonomi yang berbasis inovasi.
Innovation economy berbicara tentang bagaimana manusia harus mampu berpikir ke depan, menciptakan ide, lalu memanfaatkan teknologi untuk mewujudkan ide tersebut menjadi inovasi yang bisa dikembangkan secara ekonomi dan global. Contohnya seperti penemuan bola lampu oleh Thomas Alva Edison.
Canton juga meramalkan soal inovasi-inovasi berbasis sains dan teknologi. Beberapa contohnya sudah bisa kita lihat saat ini, seperti komputer yang ukurannya semakin mungil, robot-robot yang bisa menggantikan fungsi manusia dan mendampingi manusia dalam bekerja, serta beragam teknologi “ajaib” di dunia medis. Menurutnya, kloning organ tubuh tidak akan menjadi hal yang aneh di masa depan.
Selain ramalan positif tentang inovasi teknologi, Canton juga memaparkan ramalan yang mengerikan tentang masa depan, termasuk kejahatan-kejahatan yang memanfaatkan teknologi. Contohnya, bioterorisme dan terorisme cyber.
Nah, rupanya bukan Canton saja yang ingin membuat prediksi tentang dunia masa depan. Dua pejabat Google, Eric Schmidt dan Jared Cohen, pun melakukan riset untuk memprediksi masa depan dunia.
“The New Digital Age”
Bulan Januari 2013, media banyak memberitakan soal kunjungan Chairman Google, Eric Schmidt, ke Korea Utara. Dalam perjalanan itu, Schmidt ditemani oleh Jared Cohen, salah seorang direktur di Google. Kunjungan itu menuai banyak pertanyaan dari publik, serta kritik dari Pemerintah AS. Terlebih lagi, sebulan sebelumnya, yakni pada Desember 2012, baru terjadi insiden peluncuran roket yang dilakukan oleh pemerintah Korea Utara.
Kunjungan Schmidt dan Cohen ke negara yang menjadi saudara sekaligus musuh dari Korea Selatan itu terbilang menarik, terutama karena selama ini Korea Utara dikenal sebagai salah satu negara yang sangat membatasi penggunaan internet. Apakah kunjungan itu merupakan bagian dari misi Google untuk membawa internet ke dunia?
Ternyata, kunjungan tersebut merupakan salah satu dari sekian banyak kunjungan yang dilakukan oleh Schmidt dan Cohen untuk melakukan riset demi menyusun buku mereka yang berjudul “The New Digital Age: Reshaping the Future of People, Nations and Business”. Inti dari buku yang diterbitkan pada 23 April 2013 lalu itu, adalah tentang bagaimana teknologi dan internet bisa mengubah dunia.
Untuk menyusun buku itu, selain mengunjungi Pyongyang, ibukota Korea Utara, Schmidt dan Cohen juga mengunjungi negara-negara lain di kawasan Timur Tengah, Afrika, Eropa, dan Asia. Dalam kunjungan-kunjungan itu, mereka bertemu dengan para pemimpin negara, entrepreneur, serta para aktivis untuk melihat dan mendengar langsung tentang tantangan-tantangan teknologi yang dihadapi di setiap negara.
Eric Schmidt dan Jared Cohen adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan dan segudang pengalaman di dunia internet dan teknologi. Schmidt dikenal sebagai salah seorang pemimpin hebat di Silicon Valley. Mantan CEO Google ini memiliki andil besar dalam membesarkan perusahaan yang didirikan oleh Sergey Brin dan Larry Page, hingga mendunia seperti saat ini.
Sementara Jared Cohen adalah direktur Google Ideas, unit think tank di Google yang meneliti dampak-dampak teknologi. Cohen yang merupakan mantan penasihat dua orang Menteri Luar Negeri AS, yakni Condoleezza Rice dan Hillary Clinton, mempunyai peran penting dalam membantu pemerintah AS membentuk cara berpikir mereka mengenai teknologi.
Dalam buku tersebut, kedua “global thinker” itu berkolaborasi memaparkan visi-visi mereka tentang masa depan. Dalam satu kalimat, dunia masa depan menurut mereka adalah sebuah dunia di mana orang-orang saling terhubung—dunia yang penuh dengan tantangan dan membuka banyak kesempatan bagi setiap orang.
Schmidt dan Cohen menggabungkan pengetahuan dan pengalaman mereka untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pelik tentang masa depan.
Contohnya, kekuatan siapakah yang lebih besar di masa mendatang—sebuah negara atau warganya? Akankah teknologi mempermudah atau mempersulit teroris dalam melakukan aksinya? Ketika orang-orang telah terhubung melalui internet, perubahan apakah yang akan terjadi dalam perang, diplomasi, dan revolusi di masa depan? Lalu, bagaimana teknologi dapat membantu membangun masyarakat?
Sedangkan prediksi manusia tentang masa depan adalah
1. Pada tahun 2029, storage 11 petabyte yang dapat menyimpan
video berkualitas DVD untuk diputar selama 600 tahun lebih tanpa henti 24 jam
sehari harganya hanya US$100 (Rp 950 ribu).
2. Dalam 10 tahun ke depan, kita akan menyaksikan peningkatan kecepatan jaringan internet rumahan sebesar 20 kali lipat.
3. Pada tahun 2013, lalu-lintas jaringan nirkabel akan mencapai 400 petabyte perbulan. Sekarang ini, jaringan di seluruh dunia mentrasnfer data lebih dari 9 exabyte per bulan.
4. Pada akhir tahun 2010, akan terjadi perbandingan satu miliar transistor per orang, masing-masing transistor seharga sepersepuluh juta sen.
5. Internet akan berevolusi menjadi sarana komunikasi instans, tanpa peduli jarak.
6. Komputer kuantum komersial yang pertama akan tersedia pada pertengahan tahun 2020.
7. Pada tahun 2020, PC seharga US$1.000 akan memiliki kemampuan memproses setara dengan otak manusia.
8. Pada tahun 2030, kemampuan memproses PC seharga US$1.000 akan seimbang dengan kemampuan otak manusia satu kampung.
9. Pada tahun 2050 (dengan mengasumsikan bahwa jumlah total populasi dunia adalah 9 miliar), kemampuan memproses PC seharga US$1.000 akan seimbang dengan kemampuan otak keseluruhan manusia di bumi.
10. Hari ini, kita mengetahui 5% dari apa yang akan kita ketahui 50 tahun ke depan. Dengan kata lain, dalam 50 tahun, 95% dari apa yang akan kita ketahui ditemukan di tahun-tahun sebelumnya.
2. Dalam 10 tahun ke depan, kita akan menyaksikan peningkatan kecepatan jaringan internet rumahan sebesar 20 kali lipat.
3. Pada tahun 2013, lalu-lintas jaringan nirkabel akan mencapai 400 petabyte perbulan. Sekarang ini, jaringan di seluruh dunia mentrasnfer data lebih dari 9 exabyte per bulan.
4. Pada akhir tahun 2010, akan terjadi perbandingan satu miliar transistor per orang, masing-masing transistor seharga sepersepuluh juta sen.
5. Internet akan berevolusi menjadi sarana komunikasi instans, tanpa peduli jarak.
6. Komputer kuantum komersial yang pertama akan tersedia pada pertengahan tahun 2020.
7. Pada tahun 2020, PC seharga US$1.000 akan memiliki kemampuan memproses setara dengan otak manusia.
8. Pada tahun 2030, kemampuan memproses PC seharga US$1.000 akan seimbang dengan kemampuan otak manusia satu kampung.
9. Pada tahun 2050 (dengan mengasumsikan bahwa jumlah total populasi dunia adalah 9 miliar), kemampuan memproses PC seharga US$1.000 akan seimbang dengan kemampuan otak keseluruhan manusia di bumi.
10. Hari ini, kita mengetahui 5% dari apa yang akan kita ketahui 50 tahun ke depan. Dengan kata lain, dalam 50 tahun, 95% dari apa yang akan kita ketahui ditemukan di tahun-tahun sebelumnya.
Berikut beberapa teknologi masa
depan yang sedang dikembangkan manusia :
1. Nanoteknologi
Nanoteknologi adalah teknologi masa
depan yang dapat membantu manusia untuk memanipulasi partikel-partikel kecil
yang hanya seukuran atom. Nanometr mempunyai ukuran 1 per semilyar meter yang
mungkin sangat kecil sekali dan sulit di pegang dengan tangan kosong. Sebagai
tujuannya nanoteknologi diperkirakan mampu menciptakan material-material baru
di masa depan.
2. Invisible
Car
Invisible Car adalah Mercedes yang
baru-baru ini “show-off” kendaraan invisiblenya di youtube. Mereka mengatakan
bahwa produknya tidak akan dikomersilkan setidaknya sampai tahun 2014.
3. Space
Elevator
Space Elevator ini yang sedang
giat-giatnya dikembangkan oleh Negara jagoan robot dunia yaitu Jepang. Ini
merupakan elevator ruang angkasa dengan kabin berkapasitas 30 orang yang akan
membawa manusia dari bumi menuju stasiun luar angkasa dalam waktu delapan hari.
4. Driverless
Car
Teknologi-teknologi pendukung mobil
tanpa pengemudi sudah ada seperti GPS, line departure warning system dan
self-parking feature. Tinggal menunggu saja untuk mewujudkan driverless car
tersebut.
5. Flaying
Car
Ketika anda berada dalam situasi
macet parah pasti anda akan berfikir seandainya ada mobil terbang. Dan ternyata
dalam waktu dekat memang hal tersebut akan benar-benar terjadi. Perusahaan yang
bernama “terrafugia” yang akan memamerkan mobil terbang mereka pada “New York
Autoshow 2012”.
6. Mind
reading
IBM salah satu badan komputer dunia
menjanjikan bahwa lima tahun kedepan mereka akan memiliki komputer yang mampu
berinteraksi dengan manusia melalui fikiran. Manusia akan memakai headset yang
dapat membaca gelombang fikiran dari otak yang kemudian mengirimkannya pada
komputer.
7. Scramjet
Scramjet akan terbang dengan
kecepatan 10 kali kecepatan suara. Dibandingkan dengan Raptor milik Amerika
yaitu pesawat tercanggih saat ini yang maksimal kecepatannya 2 kali
kecepatan suara.
Jika kita sedang tinggal di New York
dan ingin pergi ke Tokyo menempuh waktu yang cukup lama yaitu 18 jam (1080
menit), jika ditempuh dengan menggunakan pesawat Scramjet waktu yang ditempuh
hanya 120 menit.
Teknologi memang bertujuan untuk
meningkatkan kemudahan hidup manusia, akan tetapi bukan berarti kita manjadi
sangat bergantung pada teknologi tersebut bahkan hingga menjadi suatu habbit
dan akan menjerumuskan para manusia kedalam ketiakproduktifan karena terlalu
bergantung pada yang namanya alat instan. Sebenarnya manfaat terknologi adalah
untuk meningkatkan taraf dan kualitas peradaban manusia di bumi ke tingkat yang
lebih baik. Oleh karena itu, harus dilandasi dengan pemikiran yang kuat agar
kedepannya tidak merugikan manusia itu sendiri.
Oleh :
MUH.FATHIR E1E1 10 006
LAODE ALAM JABAL E1E1 10 020
ANDRI NARDIN E1E1 10 001