Rabu, 29 Mei 2013

Teknologi Metamaterial Jubah Harry Potter

Teknologi  Metamaterial Jubah harry Potter
            Ingatkah Anda tentang film Fenomenal “Harry Potter. Film yang diangkat dari buku ciptaan J.K Rowling dengan jumlah buku 7 seri ini mengisahkan kehidupan Penyihir asal Inggris dengan tokoh utama Daniel Raclife sebagai Harry Potter. Dalam kisahnya, Harry Potter memiliki Jubah warisan ayahnya yang ternyata memiliki kemampuan, menjadikan si pemakai jubah tidak keliatan. Saat ini, jubah gaib Harry Potter tersebut tidak lagi hanya ada dalam khayalan. Para peneliti menemukan beberapa cara untuk mengembangkan baju menghilang harry poter sehingga dapat digunakan dalam dunia nyata.
Terciptanya teknologi ini dapat dimanfaatkan untuk kepentingan militer atau keamanan negara, seperti pengamanan terorisme dan ancaman sipil lainnya.
 Metamaterial 
Para peneliti telah mengembangkan metamaterial, bahan yang dapat membelokkan cahaya sehingga memungkinkan pemakai jubah ‘menghilang’ dalam udara. Jubah gaib ini akan membuat ilusi cermin melengkung tampak datar dan membuat objek yang tersembunyi di bawahnya tidak terlihat. Ketika gelombang cahaya mengenai permukaan jubah, lengkungan cermin tidak membelokkannya, melainkan membuatnya sedemikian rupa hingga tampak datar. 
Pengertian Matematirial
Metamaterial adalah material-material buatan yang tidak tersedia dalam alam. David Stubbe dalam artikelnya pada Berkeley Science Review menganalogikan material biasa sebagai bongkahan semen seukuran Manhattan, yang terbuat dari substansi-substansi yang kurang lebih sama. Lalu ia membandingkan dengan Manhattan yang sebenarnya sebagai metamaterial, di mana bongkahan semen tersebut disusun kembali menjadi bangunan dengan struktur tata kota tertentu. Walaupun sama-sama terdiri dari semen, sebuah kota dengan gedung pencakar langit memiliki substruktur yang lebih kompleks dari bongkahan semen. Sebagai hasilnya, karakteristik keduanya juga berbeda.
Ada beberapa tim peneliti yang mengembangkan Jubah Menghilang menggunakan matematerial diantaranya:
1.        University of California Berkely
Untuk pertama kalinya, tim peneliti University of California Berkely, membuat metamaterial tersebut dalam struktur tiga dimensi. Material sejenis yang dikembangkan sebelum ini baru sanggup dibuat dalam struktur dua dimensi yang sangat tipis dan hanya dapat dibuktikan melalui pada riset laboratorium.
Komposit Metamaterial yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop

Model Metamaterial yang dibuat dalam bentuk yang besar

Bentuk lapisan alternating circuits kecil yang dapat membelokkan cahaya ke belakang


Dengan mengganti semen dengan tembaga dan bangunan dengan kumparan dan kawat, kemudian menyusutkannya menjadi sekitar sepermilyar, itulah dasar dari metamaterial. Substruktur dari metamaterial (pengaturan dan ukuran kumparan dan kawat) itulah yang krusial. Ketika gelombang cahaya atau gelombang suara melalui struktur tersusun yang jauh lebih kecil daripada panjang gelombangnya (jarak antara satu gelombang dengan yang lainnya), gelombang melewati struktur tersebut seolah-olah struktur tersebut sama, tetapi dengan properties yang berbeda dari material konstituen. Pada akhirnya, gelombang tidak mengetahui adanya substruktur yang terpisah dan ‘melihat’ material yang sama sekali baru.
Metamaterial bertugas sebagai media pembelok cahaya, sehingga benda tiga dimensi yang dilapisi metamaterial tidak akan tertangkap oleh mata.

Sebuah ilustrasi tentang bagaimana ikan dalam air terlihat oleh pengamat, dengan garis merah yang menandai pembiasan cahaya dan garis-garis ungu mewakili jalan menuju tempat ikan terlihat, yang ditampilkan di atas lokasi yang sebenarnya

Metamaterial yang dikembangkan dalam komando Prof. Xiang Zhang ini membiarkan gelombang radio dan cahaya yang mengenainya untuk terus mengalir, bukannya dipantulkan. Seperti aliran air di sekitar batuan yang menonjol di permukaan sungai. Cahaya yang jatuh di atasnya selalu dibelokkan sehingga tak pernah memantul. Oleh karena itu, bayangan si pemakai jubah berbahan metamaterial ini seperti tidak terlihat oleh mata. Sesuai hukum fisika, benda hanya terlihat oleh mata jika terdapat cahaya yang dipantulkan benda dan jatuh ke retina mata.
Jika dikonstruksikan dengan benar, metamaterial dapat mencapai indeks refraksi negatif. Saat gelombang elektromagnetik seperti cahaya bergerak dari indeks medium yang rendah ke indeks medium yang lebih tinggi, gelombang tersebut belok menuju garis perpendikuler ke permukaan. Namun, jika cahaya memasuki material berindeks negatif, gelombang berbelok ke arah yang berlawanan, seolah-olah dipantulkan di luar garis perpendikuler.

Contoh Fiber Metamaterial yang akan disisipkan ke dalam pakaian

Dalam studi yang telah dipublikasikan pada majalah Nature, tim ini membelokkan sinar merah menggunakan stack yang terdiri dari 21 layer yang terbuat dari perak dan magnesium florida yang berbentuk jaring ikan. Masing-masing layer memiliki ketebalan sekitar 10 nanometer.
Untuk Hasilnya :
Gambar di atas adalah contoh cara kerja Metamaterial yang sudah disisipkan dalam Jaket
2.     University of Texas

Meskipun hanya bekerja dalam cahaya microwave dan bukan cahaya tampak. Namun, ini adalah trik bagus. Beberapa fisikawan yang pernah menciptakan jubah ini mengatakan bahwa penemuan ini selangkah lebih dekat untuk mewujudkan jubah gaib yang bisa menyembunyikan seseorang di siang hari.
Penemuan ini terbuat dari jenis bahan baru yang disebut metascreen. Bahan ini terbuat dari strip pita tembaga yang melekat pada film polikarbonat fleksibel. Strip tembaga ini berukuran tebal 66 mikrometer. Sedangkan film polikarbonatnya setebal 100 mikrometer. Keduanya digabungkan dalam pola jala diagonal.
Jubah baru ini menggunakan teknik yang disebut cloaking atau penyelubungan mantel untuk membatalkan gelombang cahaya yang memantul dari obyek. Sehingga gelombang itu tidak sampai ke mata pengamat.
"Ketika bidang cahaya tersebar dari jubah dan objek menghalangi, mereka akan membatalkan satu sama lain. efek secara keseluruhan adalah transparansi dan tembus pandang di semua sudut pengamatan," kata Andrea Alu, penulis studi dan fisikawan di University of Texas, Austin. Dalam tes laboratorium, Alu dan rekan-rekannya berhasil menyembunyikan batang silinder sepanjang 18 sentimeter dari pandangan pengamat pada kondisi cahaya microwave.
Menurut Alu, keuntungan dari cloaking mantel adalah terkait penyelarasan, kemudahan manufaktur dan modifikasi bandwidth. "Anda tak memerlukan matematerial massal untuk membatalkan hamburan dari objek. Permukaan bermotif sederhana yang konformal ke objek mungkin cukup. Bahkan bisa jadi lebih baik daripada matematerial massal," kata Alu.
Penemuan ini bukan hanya mengejutkan bagi penggemar Harry Potter. Para peneliti mengatakan bahwa temuan ini bisa digunakan dalam aplikasi praktis telephon, seperti dalam perangkat penginderaan noninvasif atau instrumen biomedis.

3.     Center for Functional Nanostructures (CFN)
Ilmuwan Center for Functional Nanostructures (CFN) dari Karlsruhe Institute of Technology di Jerman selama beberapa tahun terakhir tengah bekerja keras untuk mengembangkan sebuah jubah gaib. Layaknya film “Harry Potter”, mereka mengklaim jubah ini akan membuat penggunanya tidak terlihat.
Sederhananya, jubah ini menggunakan gelombang cahaya yang membuatnya nampak tak terlihat atau tembus pandang. Ilmuwan mengatakan, konsep ini melibatkan perhitungan yang kompleks mirip dengan Teori Relativitas milik Enstein.
Jubah gaib ini akan membuat ilusi cermin melengkung tampak datar dan membuat objek yang tersembunyi di bawahnya tidak terlihat. Ketika gelombang cahaya mengenai permukaan jubah, lengkungan cermin tidak membelokkannya, melainkan membuatnya sedemikian rupa hingga tampak datar.
Sejauh ini, jubah gaib dapat bekerja lebih baik pada kisaran antara 1500 sampai 2600 nm (nanometer). Ini mungkin di luar spektrum yang terlihat, tetapi memiliki peranan penting dalam beberapa aplikasi, termasuk untuk bidang telekomunikasi.
“Melihat sesuatu yang tidak terlihat dengan mata merupakan pengalaman yang menarik,” kata dua ilmuwan Tolga Erin dan Joachim Fischer.
ZDengan bantuan metode laser yang dikembangkan oleh CFN memungkinkan untuk menghasilkan struktur tiga dimensi (3D) dengan sifat yang terdapat di alam atau biasa disebut metamaterials. Penyempurnaan metamaterials ini akan mampu menghasilkan jubah gaib pertama dengan tingkat kamuflase pada cahaya 700 nm.
Hal ini berarti tak hanya tembus pandang saja, tetapi juga dapat menghasilkan jubah gaib termahal yang memungkinkan pengguna merasakan kehangatan atau panas ketika mengenakan jubah.
Dengan menggunakan plat tembaga tipis (konduktor) yang memiliki struktur silikon cerdik teroganisir (konduktor yang buruk), maka dapat menghasilkan bahan yang dapat menghasilkan panas dengan kecepatan berbeda.

4.     Keio University (Professor Susumu Tachi)
Sepanjang sejarah advanced kamuflase, kita tidak harus mengabaikan solusi yang telah diberikan alam. Sebuah objek dikatakan tidak terlihat, jika tidak dapat dibedakan - atau paling tidak sulit untuk dibedakan - dari lingkungan sekitarnya. Beberapa hewan seperti bunglon dan cumi-cumi, dapat secara dinamis mengubah tampilan fisik mereka, hampir bisa menghilang dalam setiap perubahan lingkungan dimana dia berada. Jenis kamuflase ini mirip dengan perangkat optik yang diciptakan oleh seorang ilmuwan Jepang dari Keio University : Professor Susumu Tachi, yang dapat memberikan efek transparansi kepada orang atau benda.
 
Hasil Penciptaan Metamaterial Jaket
Teknologi ini diberi nama Retro-reflective Projection Technology (RPT). Ia berharap perkembangan teknologi ini nantinya akan sangat berguna untuk para ahli bedah yang biasanya frustrasi karena tangan mereka sendiri atau alat-alat/perangkat bedah yang memblokir pandangan mereka pada saat sedang melakukan operasi atau untuk para pilot yang ingin lantai kokpit-nya tampak transparan pada saat pendaratan.

Kesimpulan

Dari semua penelitian yang telah dilakukan, meskipun belum dapat menciptakan karya yang serupa dengan Jubah dalam Cerita Fiksi Film Harry Potter namun para ilmuan telah menciptakan jubah-jubah yang memiliki kemampuan kamuflase terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan terciptanya karya-karya tersebut tidak menutup kemungkinan, jubah ala Harry Potter dapat dibuat dengan sempurna sehingga membuat si pemakai tidak terlihat. Pengembangan objek terus dilakukan untuk memperoleh hasil yang maksimal dan yang terbaik.
Referensi

NAMA KELOMPOK :
 
SUHARTINI (E1E1 09 041)
 
DIAN IKLIMAH (E1E1 09 083)
 
SURYANAH (E1E1 09 067)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar